Senin, 20 Juni 2011

Tiga Belas


Kriiinnggg..!! sontak suara alarm mima berbunyi dengan nyaringnya, “Banguunn mimaaa jangan lelet, jam berjalan teruss!!” suara cempreng itu sudah tidak asing terdengar di setiap pagi untuk membangunkan anak pemalas seperti mima “iyaa maa.. bentar 1 menit lagi” suara mima disertai dengan nguapannya. Tak lama kemudian dengan hitungan detik mama mima masuk kekamar mima, tampa berpikir panjang diusapnya air kemuka gadis tidur itu “apa2inn sihh maa…!!” gerutu mima sambil mengelap mukanya yang basah dengan selimut hijau tua miliknya “apa..apa..apa  liat jam berapa?” balas mama marah. Mima pun bergegas kekamar mandi dengan berpasang wajah kesalnya, setengah perjalanan kekamar mandi mima berhenti sejenak dan membaringkan badanya yang kurus itu di sofa ruang tengah “yaampunn MIMAAA!!” tak segan2 mama mima menarik kaki mima hingga terjatuh dilantai “wuakakkakkaakak maa.. bangunin manusia kok kaya bangunin kebo” tawa geli Rie kaka mima yg melihat kejadiaan pag itu “diemm kau kak! Gausah ketawa bibir lu ntar jatoh” balas mima dengan senyum sinisnya “gak lucu” ujar rie kesal “sudahh.. mima cepat mandi..!!” tampa kata apapun mima langsung meninggalkan ruangan itu dan menuju kekamar mandi.                                

“maaa.. rok biruku mana…..?!!” teriak mima yg sedang bingung mencari “mama taro di kursi computer mu” jawab mama jengkel. Gubraakk..!! bunyi pintu kamar mima yg tidak sengaja ditutup dengan kasarnya karena terburu-buru. “sarapankuu..sarapannkuu? ka rie mana?papa mana?” heboh mima. “papa kebandung pagi-pagi sekali dan kak rie sudah berangkat, kamuu ditinggal karena lama, jadi cewe kok lelet kaya keong” ujaar mama kesal “(kebo, keong ntar apa lagi?)” ujar mima dalam hati. Terpaksa gue mesti naik bus buat kesekolah “maaaa..!! berangkat.. asamekum” suara mima sambil lari tergesa-gesa “walaikumsalam”. Mima berlarii kencang sambil menatap jam tangan hijaunya yg menunjukan pukul tujuh kurang dan akhirnya dia sampai dihalte, Lima belas menit berlalu namun tak sedikitpun bus yg datang “telaat dehh gua” mima pasrah tak lama kemudian bus pun datang dan berhenti didepan hadapan mima, dengan tergesa-gesa ia pun naik bus tersebut “siaaal gadapet tempat duduk” ucap mima memelas “eh lo!” anak laki2 berambut sedikit gondrong berkacamata dan tinggi itu memanggil mima “hah? Gue?” jawab mima heran “iyaa, lo yg melas itu. Nih lo duduk disini aja biar gue yang berdiri” tawarnya “(sialan nii cowo baru ketemuu udah bikin gua kesel!) oh.. hmmm gausah” tolakan mima “udah cepet..!” cowo itu memaksa dengan nada ngotot, mima tidak bisa menolaknya. “SMP depan stop ya pak” teriak cowo jutek dengan keras. Tak disangka ternyata mereka satu sekolah, tampa sepatah kata pun mima berjalan dengan cepatnya dan turun dari bus itu “woii! Dek, main kabur aja bayar duluu” sahut supir bus “ohiya nih bang map lupa” muka mima merah karena malu, cowo tadi pun tertawa kecil mengejek mima “ha-ha-ha pikunn” ejeknya “apacoba..” nina kesaal dan melanjutkan larinya tap..tap..tap langkah mima terhenti sejenak seketika ia melihat vion disebrangnya dan membalik arah larinya karena mima tidak habis pikir betapa saltingnya jika lewat dihadapannya. Vion, kaka kelas mima yg lumayan eksis di SMPnya karena kepintarannya, ketampanannya, kesederhanaanya dan betapa betapaa betapaa mima menyukainya. Namun mima sok cuek terhadap vion dan tampak tidak terlihat bahwa ia menyukainya bahkan sebaliknya mima tampak membencinya haha munafik. Entah bukan karena kepintaran dan ketampanan mima suka terhadap vion, rasa itu yang muncul dengan sendirinya dan sesekali ia berpikir dan meyakini kalo ia hanya  mengaguminya.  “mimaaaaaaa..!!” cetus reka sahabat mima yang membuat mima kaget “ah elo bikin kaget aja” sontak mima “tumben yaa kok masuknya agak lama? Ada apa?” Tanya mima heran “ohh.. pagi ini bakalan ada upacara mim” “upacara apa?” Tanya mima lagi “ituu palingan mamerin sih vion lagi karena tu orang menang olimpiade IPA” gerutu reka “heh gak penting amatt” sontak mima lagi sambil meletakkan tas ranselnya diatas meja tempat duduk mima. Kriiiingggg…!! Bel sekolah berbunyi seakan memnandakan waktunya untuk berbaris di lapangan untuk melakukan upacara. “seluruhhh barisaaan tegapppp grakk..” pemimpin upacara sudah berteriak, sontak mima kaget “(nahlohh itukan cowo yg ada di bus tadi)” ujar mima dalam hati “mim? Kenapa lo bengong?” reka heran “eh ka, cowo yg jadi pemimpin upacara itu siapa deh?” Tanya mima sambil membetulkan kuncirannya “ituu kak tama! Alendra tama wicaksono, masa lo gakenal? Adohh mima lu itu kuper ato gak engeh cowo cakep?” balas reka dengan cetus “cakep apanya? Sadar kaa?” sambil menatap mata reka tajam. “misii..misi..misi..!!” suara vion yang sombong itu segara menuju tengah lapangan “ngeh.. sombong banget tu cowo...” celaan mima “hah? Apa lo bilang?” ternyata vion mendengar celaan tersebut “eh..eh enggak kak, itu sih reka sombong banget” jawab mima membela dirinya. Vionn pun melanjutkan langkahnya. “sialan lo mim, malah gue yg kena sasaran” ujar reka kesal “maap ka, abis gua gatau mesti buat alesan apa hehe” tampak mima seperti ga punya dosa. “anak2 baiklah sekarang kita mendapat satu prestasi, lagi dari seorang anak yang jenius yaitu putra vion rezky. Olimpiade fisika yang diraihnya” kepala sekolah membanggakan vion. “preett..preeet..preeet baru menang olimpiade fisika sombongnya naujubilah apa lagi jadi profesor? Besar kalii tu kepala wkwkwk” ledek mima, dari semua ucapannya yg tadi beda banget dari dalem hatinya “(yaalloh ni orang ajaib)” pujian yg diberikan kepada vion diucapkan dalam hati mima.
Upacara usai, para murid kembali kekelas masing-masing. “mim, udah ngerjain pr IPA lu? Tanya keke temen sebelah mima dan sekaligus sahabat sdnya “hah? Pr? Ah beecanda lo wkwk” panic mima “selamaat siang anak-amak keluarkan pr yg kemarim ibu kasih” guru sereem itu masuk kekelas gua “aaaaa..keee gimana ini? Kenapa lu gak kasih tau gua?” panik mima “lahh? Aduuh mim lu jadi ketua kelas males banget bisa lupa sama pr IPA” ujar keke “ah elo, ketua kelas juga manusia biasa” sahut mima membela diri. “mimaa, kerjakan soal no 1” suruh bu yeny “(aduhh mim mati lu) hmm anu bu anu hmm saya lupa ngerjain pr hehe” nina panic tingkat dewa “umur kamu berapa mim?” Tanya bu yeny “14 bu” balas mima heran dengan pertanyaan gapenting itu ”oh. Tapi cara berpikir kamu dan cara mengingat kamu seperti orang berumur 70” sindiran bu yeny “hahahahaha!! Wkwkwk!!” tawa anak2 sekelas“(sial! Ni guru bikin malu gua aja, ini juga lagi anak2 bukannya belain gua malah tambah bikin malu, awas aja lu) iya bu maap” suara mima memelas “kerjakan pr ibu diluar mima!” marah bu yeny. “(sial..sial maluu banget gua ini)” cetus mima. Mima langsung mengambil buku cat ipa dan tempat pensil sesame streetnya “daaa..daa.. mimaaa muahh” ledek evan si banci kaya ember bocor. Mima pun duduk didepan kelas dan mulai mengerjkan prnya itu. “haha masih jaman dihukum guru? Mana cewe lagi, bandel juga ckck” ujar tama “(pernah nyoba disumpel sepatu gak sih lo?!)” dumel mima dalam hati. Tak lama kemudian tama melanjutkan langkahnya “(sonohh gihh lu pergi)” cetus mima. Beberapa soal telah dikerjakan dengan baik oleh mima, cewe yang suka tentang IPA ini serius mengerjakan. Namun di IPA mima hanya menyukain tentang luar angkasa gak lebih. “kerjain apa lo de? Kok diluar?” terdengar suara seorang cowo “(astgfr itttuu vion) ehh ini kak anuu gue dihukum ngerjain pr diluar” jawab nina ragu “oalahahaha ada2 aja” balas vion datar “(yahelah Cuma itu doing kak nanya nya? Yahhh)” gerutu mima.
Kriiinngg..!! bel tanda pelajaran pertama selesai “yeaaaah akhirnya hukuman gua berakhir” ujar mima lega “mima, mana tugasnya?” Tanya buu yeny, dengan sergap mima menyodorkan tugas tersebut dan langsung memasuki ruang kelas. Mima meletakan kepalanya dimeja dan senyum2 sendiri gajelas “woiii! Mim kenapa lo?” Tanya koko heran “gapapa ko hoho” balas mima. Kelas IPS pun berjalan dengn lancar, ditengah pelajaran pikiran mima teralih pada kejadian tadi “(bersyukur gue kena hukuman ckckck bias diajak ngobrol ka vion deh aw aw” mima tampak senang, tiba-tiba “Mimaa..!! apa yang menyebabkan agama hindu masuk ke Indonesia?” Tanya kesal pak budi “hmmm itu pak itu gara-gara apa ya?” jawab nina bingung “apanya?” balas pak budi meledek mima “gatau pak” mima tampak melas, pak budi pun membuat malu mima lagi. Bel istirahat berbunyi, mima dan reka menuju ke kantin “hmm mim, gue kesel deh sama farhan sms gue ga dibales, betein banget” ujar reka sambil menjulurkan sedotan soft drink ke mulutnya “hmm.. auah gua gapernah mikirin urusan gituan” jawab mima cuek sambil menyodorkan sebuah bakso kemulutnya “ampunn deh gue ama lo, lu gak berminat sama sekali pacaran apa? Wah kelainan nih lu” Tanya reka yg heran terhadap sahabatnya ini “tega lu ahh..” jawab mima yg sedang menyantap baksonya satu persatu “mimaaaaa…!! Teriakan keke yg membuat mima kaget seketika “ohok..ohok.. si..a..laa..nn luu.. aa..ba..k..so..nya..nyang..kut.. nihh..” suara mima yg heboh karena panic baksonya nyangkut ditenggorkan “niihh.. mim minumm yg banyak” eka dan keke panic “heeehh..lega sialan lu ah malu gua diliatin anak-anak dikantin” ucap mima sambil mengabil minum lagi. Tampa sadar vion melihat kejadian itu dan tertawa begitu pula dengan tama. “ehh mim, liat deh itu sih vion ama tama ketawain lu” cetus keke sambil senyum-senyum “ah elu nih ke, gara-gara elu. Aduhh maluu gue” mima salting.
Pulang..pulaangg hal yang disenangi mima. Sambil memegang tas hijau mima, dan serentak kunciran mima bergerak-gerak karena mima tidak bias diam. “ehh mim, ntar sore basket lu! jangan Izin mulu” sindir fira sambil memainkan hpnya “iyee..iyee” jawab mima datar dan fira langsung melanjutkan langkahnya menuju gerbang. “mimaaa.. jalan yukkk” ajak reka dana keke bersemangat “ah enggak deh, gue cape pengen tidur ntar sore ada basket” mima menguap “kebo ah lu hihi” kekeh meledek. Dan mereka meninggalkan mima sendiri dihalte. Seketika jantung mima berdetak kencang saat vion menghampiri mima “(wow dia semakin mendekat dekat dan dekat)” o ow.. gagal ternyata dia menghampiri temannya. Mima langsung lemas tak berdaya “udahlah mim, gamungkin dia suka sama cewe yang aneh kaya lo!” mima meyakini dirinya sambil memeluk buku IPSnya. Set jam dihalte nunggu bus gak datang-datang. Keringet mima mulai mengalir dan membuat lepek rambut mima, ia pun mengambil selembar tissue dan mengusapnya dikening yang lepek dibasahi keringat. drrtt..drtt.. hp mima  bergetar bertanda sebuah sms masuk, “mama: mim, nanti mama pulang agak malam, hari ini mama lembur kamu jangan nakal dirumah” isi sms dari mama “(emang gue masih bocah apa? Dibilangin jangan nakal. gue gak bakal mecahin kaca tetangga kok ma)” ujar mima sedikit kesal. Bus jurusan rumah mima yang iya tunggu-tunggu pun datang, dengan sergap mima masuk dan mencari tempat duduk yang berdekatan dengan jendela. Seketika bus itu ingin mulai berjalan namun “pak..pak..stop pak” suara lantang yang terdengar dari luar bus untuk memberhentikan bus yang mima naikki “(yah mimpi apa gue semalem bisa satu bus lagi ama ini anak) gontar mima dalam hati saat dia mengetahui dia satu bus lagi dengan ka tama. “eh gue duduk samping lo ya!” permintaan tama dengan suara berwibawanya, mima hanya mengangguk menandakan tama boleh duduk disampingya “leandra putri meulati, kelas 8A” suara kecil tama yang sedang membaca nemtek nama dan kelas mima yang tertepmel didepan buku IPSnya “oh jadi nama lo leandra putrii meulati tapi kok kenapa temen-temen lo manggil lo dengan sebutan MIMA?!” Tanya tama yang sok akrab “(suka suka ngapa) ohh itu panggilan kecil gue tapi kebawa-bawa ampe smp” jawab mima tampa ekspresi “ohh” ujar tama datar sambil mengeluarkan sebuah komik conan serial 16. Gak terasa tujuan mima sampai “pak.. depan stop ya” teriak mima yang sedikit cempreng “hmm..eh jangan lupa bayar onggkosnya jangan sampe tu supir marahin lo lagi ckck” ledek tama disertai dengan tawa kecilnya. Dengaan kesal mima turun dan menyodorkan 2 lembar seribuan, sebelum ia turun mima menjulurkan lidah kehadapan tama.
Sesampai dirumah mima segera berlari kedapur dan segera mengambil air, serasa tenggorokan mima sedang dilanda badai pasir yang membuat ternggorokannya kering kerontang. “yaampuuu mimaaaa.. itu sepatunya dilepas dulu atuhhhh..! mba teh baru selese ngepel” teriak mbak ijah seakan marah besar “eh..eh iyaa maap mba ijah, ga sengaja tadi mima…” perkataan mima terhenti karena mba ijah memotong pembicaraannya “pinggang mba teh lagi sakit nih mima, pokoknya kamu lap lagii..atuhh yak?” ujar mba ijah menjulurkan lap kain basah ke arah mima “(aduhh ni orang curhat segala) )iyee..iyee tenang mba tenang gausah panic, lebay ah lu” balas mima santai. Mima pun mengelap bagian yang kotor “yaelah Cuma dikit juga yang kotor marahnya udah kaya dibotakkin rambutnya” gerutuu mima kesal dan melemparkan lap basahnya kebelakang “aduhh mimaaa..!” teriak ka rie karena terkena lap basah yang dilemparkan mima barusaan “hhehe kak..maap” mima pun*be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar